Pernahkah kamu bertanya, apakah manusia purba juga sakit. Dan bila ya, adakah penyakit tersebut menular. Apakah penyakit menular tertua yang dialami manusia, apakah flu atau penyakit lain?
Menarik, rasa penasaran serupa juga menjadi bahan penelitian ilmuwan. Dan dari hasil temuan, rupanya penyakit menular tertua adalah kusta.
Menarik, rasa penasaran serupa juga menjadi bahan penelitian ilmuwan. Dan dari hasil temuan, rupanya penyakit menular tertua adalah kusta.
Ilmuwan Pusat Kanker MD Anderson University of Texas, Amerika Serikat menemukan dua bakteri kusta berasal dari bakteri leluhur yang sama sekitar 10 juta tahun lalu. Bakteri ini disebutkan pernah menyerang nenek moyang manusia dan hominid, kerabat manusia yang hidup belasan juta tahun lalu.
Bersama Francisco Silva, peneliti University of Evolutionary Genetics Unit Valencia, Spanyol, Prof. Han menemukan ada dua bakteri yang berasal dari nenek moyang terakhir sekitar 10 juta tahun lalu.
Sebelum temuan itu, peneliti berkeyakinan nenek moyang bakteri mengalami evolusi reduktif besar yang berdampak pada tidak aktifnya sekitar 40 persen gen dalam genom itu.
Disebutkan, bakteri kusta tak bisa hidup di luar tubuh manusia, kecuali kasus langka ditemukan pada mamalia kecil liar yang diperkirakan terinfeksi penjelajah benua Amerika ratusan tahun lalu.
Terkait kajian evolusi penyakit menular ini, sebenarnya pada 2008, ahli patologi Pusat Kanker MD Anderson, Xiang-Yang Han menemukan bakteri kusta baru dan telah menganalisis 20 gen Mycobacterium lepromatosis dan bakteri yang sudah dikenal Mycobacterium leprae.
Sejauh ini, lebih dari 400 turunan bakteri Mycobacterium leprae yang dianalisis ditemukan memiliki genom yang hampir identik. Ini menunjukkan manusia telah membawa bakteri kusta saat berpindah ke Afrika pada 100 ribu tahun lalu.
Bersama Francisco Silva, peneliti University of Evolutionary Genetics Unit Valencia, Spanyol, Prof. Han menemukan ada dua bakteri yang berasal dari nenek moyang terakhir sekitar 10 juta tahun lalu.
Sebelum temuan itu, peneliti berkeyakinan nenek moyang bakteri mengalami evolusi reduktif besar yang berdampak pada tidak aktifnya sekitar 40 persen gen dalam genom itu.
Disebutkan, bakteri kusta tak bisa hidup di luar tubuh manusia, kecuali kasus langka ditemukan pada mamalia kecil liar yang diperkirakan terinfeksi penjelajah benua Amerika ratusan tahun lalu.
Terkait kajian evolusi penyakit menular ini, sebenarnya pada 2008, ahli patologi Pusat Kanker MD Anderson, Xiang-Yang Han menemukan bakteri kusta baru dan telah menganalisis 20 gen Mycobacterium lepromatosis dan bakteri yang sudah dikenal Mycobacterium leprae.
Sejauh ini, lebih dari 400 turunan bakteri Mycobacterium leprae yang dianalisis ditemukan memiliki genom yang hampir identik. Ini menunjukkan manusia telah membawa bakteri kusta saat berpindah ke Afrika pada 100 ribu tahun lalu.
Menurut catatan, usia tertua pseudogen (disfungsi gen) bakteri kusta menunjukkan ketidakaktivan gen mulai terjadi pada 20 juta tahun lalu. Pada periode itu dilihat sebagai titik nenek moyang bakteri kusta berpindah ke nenek moyang manusia awal dan beralih berkembang secara bebas.
Parasit ini bersembunyi dengan bermutasi atau menghapus molekul berbahaya, dengan tetap mempertahankan inangnya. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada kekebalan tubuh manusia.
Yang menarik juga adalah, temuan para ilmuwan sejalan dengan catatan kitab-kitab suci agama semit - Yahudi, Kristen, Islam. Dalam tarikh Perjanjian Lama, perlakuan khusus (diasingkan dari pemukiman) bagi penderita kusta merupakan hukum tertulis dalam tatanan bangsa Israel.
Alquran dan Alkitab juga telah mencatat kisah Ayyub ketika diuji kesabarannya dengan penderitaan, termasuk penyakit kusta. Dari Surah Ali Imran 49 dan Al Maidah 110, Al Quran menjelaskan bahwa di dunia ini ada suatu penyakit yang disebut sofak (kusta).
Parasit ini bersembunyi dengan bermutasi atau menghapus molekul berbahaya, dengan tetap mempertahankan inangnya. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada kekebalan tubuh manusia.
Yang menarik juga adalah, temuan para ilmuwan sejalan dengan catatan kitab-kitab suci agama semit - Yahudi, Kristen, Islam. Dalam tarikh Perjanjian Lama, perlakuan khusus (diasingkan dari pemukiman) bagi penderita kusta merupakan hukum tertulis dalam tatanan bangsa Israel.
Alquran dan Alkitab juga telah mencatat kisah Ayyub ketika diuji kesabarannya dengan penderitaan, termasuk penyakit kusta. Dari Surah Ali Imran 49 dan Al Maidah 110, Al Quran menjelaskan bahwa di dunia ini ada suatu penyakit yang disebut sofak (kusta).
0 komentar:
Posting Komentar